Rabu, 15 Mei 2013

Ini Dia 7 Pedoman Bagi Wartawan Baru

Ditulis oleh Riska Amelia di Rabu, Mei 15, 2013


Menjadi wartawan kata orang tidaklah mudah. Seseorang tak serta merta menjadi wartawan hanya karena menulis atau melaporkan peristiwa. 

Bill Kovach dalam buku Elemen-Elemen Jurnalisme pun menunjukkan betapa tidak mudahnya menjadi wartawan.

Di bawah ini saya sajikan beberapa pedoman yang bisa menjadi modal dasar sekaligus kelebihan untuk menjadi wartawan baru.


1.      Memahami dan menguasai jurnalisme

Menjadi wartawan bagi sebagian orang adalah panggilan jiwa. Kemampuan menulis dan mengumpulkan data menjadi informasi merupakan dasar-dasar awal yang menjadikan seseorang terpanggil menjadi wartawan.

IImuwan jerman, Siegfried Weishenberg, memperkenalkan 4 macam kompetensi wartawan agar bisa melakukan pekerjaannya dengan baik:

     1)     Kompetensi profesional, misalnya melakukan editing, seleksi informasi, memahami komunikasi dasar, dan lainnya.

     2)     Kompetensi transfer, misalnya penguasaan bahasa, presentasi informasi, berbagai genre dalam jurnalisme, dan sebagainya.

     3)     Kompetensi teknis, misalnya computer, internet, desain grafis, dll
     4)     Kompetensi tingkat lanjut, misalnya pengetahuan terhadap isu liputan tertentu, ilmu sosial, bahasa asing, dsb.

2.      Memiliki Kualitas yang Mumpuni
Jurnalisme tak cukup hanya dilaporkan oleh “saksi mata yang terlatih”. Niat baik dan usaha yang jujur pun tak cukup.

Kualitas jurnalisme yang baik bisa objektif, tapi objektifitas ini bukanlah tujuan. Objektivitas adalah disiplin dalam melakukan verifikasi. Verifikasi harus menjadi ”dewa” junjungan seorang wartawan profesional

Objektivitas tersebut tak diterangkan hanya lewat lipuan yang berimbang, tidak berat sebelah, serta akurat.

Bill Kovach dan Rosenstiel menjelaskan 5 konsep dalam verifikasi:
      1)     Jangan menambah atau mengarang apapun
      2)     Jangan menipu atau menyesatkan pembaca
      3)     Bersikap setransparan dan sejujur mungkin
      4)     Bersandarlah terutama pada reportase anda sendiri
      5)     Bersikap rendah hati

3.      Menyiarkan Berita Sesuai Fakta
Wartawan diharamkan untuk menyiarkan berita bohong. Wartawan harus setia kepada kebenaran. Kesetiaan kepada kebenaran inilah yang membedakan wartawan dengan agen propaganda.

4.      Jadilah Jurnalis yang Baik, Memilliki Keunikan dan Bernilai.
Ketika seseorang menyandang profesi wartawan, maka ia dipaku oleh serangkaian aturan dalam kode etik jurnalistik. Wartawan wajib mengedepankan independensi.

Dalam konteks tersebut, wartawan dilarang menerima pemberian atau amplop dari narasumber. Selain itu, wartawan harus rendah hati. Mengakui kesalahan jika bersalah. Sikapnya yang sopan dalam mewawancarai, harus sama kepada setiap narasumber. 

5.      Gunakanlah Blog
Melakukan aktivitas jurnalistik menjadi lebih mudah berkat teknologi. Menulis, melaporkan peristiwa melalui foto dan video, dapat dengan lebih mudah dilakukan karena zaman ini kita difasilitasi oleh blog.

Oleh karena itu mulailah sekarang juga terbitkan blog anda, dan gunakan untuk menyiarkan informasi.

6.      Berinteraksi di Dunia Maya
Dunia internet memungkinkan kita untuk mencari informasi serta berinteraksi dengan orang lain.  Hal ini mengisyaratkan kita untuk menggunakan nilai-nilai dasar yang sama ketika kita berinteraksi dengan orang lain di dunia maya.

Kita harus senantiasa berhati-hati dalam berinteraksi. Sajikan tulisan atau komentar yang berkualitas.  Ini dapat menjadi rujukan agar kualitas “kehidupan” kita di dunia maya semakin meningkat. Tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, namun juga bermanfaat bagi orang lain.
.
7.      Banyak Membaca
Mendapatkan sudut pandang atau angle dalam menulis harus terus dilatih. Memang tidak mudah. Akan tetapi dengan amunisi pengetahuan yang terus ditambah dengan cara banyak membaca, maka menulis akan menjadi lebih mudah.

Dengan banyak membaca tulisan yang bermutu, itu bisa menjadi “pupuk” untuk menambah gairah menulis. Membaca pun dapat memperkaya kita dalam mengeksplorasi kata.

Sebelum anda menjadi wartawan baru, lekaslah banyak membaca terlebih dahulu!


Referensi:

http://bighow.com/journalism
Harsono, Andreas. 2010. Agama Saya adalah jurnalisme. YogyakartaPenerbit Kanisius.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Wasana Kata Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review