Melihat perkembangan media online
selama masa kebebasan pers, Ada keniscayaan baru. Jika dahulu orang hanya tahu
informasi dari media cetak, sekarang dari media online. Portal
berita Kompas.com merupakan salah satu contoh konvergensi media cetak ke media
online.
Secara content penulisan
berita, berita yang ditulis dalam web biasanya memiliki kaidah penulisan yang
sama dengan tata cara penulisan berita TV, radio, atau koran. Melalui link
berikut, terdapat beberapa kriteria penulisan berita online http://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/teknik-penulisan-berita.ppt .
Penelitian terakhir Kompasiana
menyebutkan bahwa pengguna online di Indonesia sebenarnya adalah
anak-anak muda. Khusus di kompas.com, pengguna terbanyak berumur 15-29
tahun.
Kompas memang menghadapi khalayak
yang tentu saja berbeda. Maka teknik penulisan kompas.com berbeda dengan Kompas cetak.
Redaktur Pelaksana Kompas.com,
Pepih Nugraha, menjelaskan bahwa dalam penulisan judul, Kompas merumuskannya
dengan istilah pertempuran tiga detik.
Judul merupakan etalase pertama berita. Oleh karena
itu, pemilihan judul berita menjadi sangat penting karena para pembaca dalam
sekian detik bisa menutup layar atau berganti ke judul yang lain.
Karena khalayak dan karakter
medium itu berbeda, maka penyajiannya pun berbeda. Apabila kita perhatikan, Kompas cetak
merumuskan bahasanya sebagai bahasa resmi, sementara
bahasa kompas.com lebih ke informal, tidak terlalu resmi bahasanya.
Kalau di Kompas cetak
intelektual, maka di kompas.com cukup smart saja.
Melihat Kompas cetak
dengan bahasanya, itu ibarat telepon. Telepon yang ada gagangnya, yang ada
kabelnya. Seperti itu kesannya, karena memang tidak bisa diapa-apain. Baku!
Kadang-kadang bahasan di Kompas cetak melipir,
tidak to the point. Tapi di kompas.com bahasanya
lugas saja, to the point. Itu yang membedakannya.
Di Kompas cetak ada
judul ”PKS tak Kooperatif dalam Advokasi Hukum”. Apabila dimuat di online, judul
akhirnya diubah: "Bersikap Antagonis, PKS Blunder!” http://nasional.kompas.com/read/2013/05/16/1106060/Bersikap.Antagonis.PKS.Blunder . Beda nuansanya, namun yang
penting tidak mengubah isinya.
”Ayu Azhari Dikaitkan Kasus Suap
Impor Daging”. Demikian judul di Kompas cetak. Maka di Kompas.com
menjadi Inilah Mulanya Ayu Azhari Dikaitkan Suap Impor Sapi http://nasional.kompas.com/read/2013/05/02/17525057/Ini.Mulanya.Ayu.Azhari.Dikaitkan.Suap.Impor.Sapi . Di kompas.com hanya
disisipkan kata inilah. Beda nuansanya dan banyak yang tertarik untuk
membaca.
Hal ini
harus diperhatikan, karena ini memberi pelajaran tersendiri untuk berita online agar
dibuat menjadi atraktif. Maka jangan heran jika menemukan berita-berita
yang judulnya nyeleneh tapi menarik di kompas.com. Selamat Membaca.
0 komentar:
Posting Komentar